Tugas Tarbiyah Ulul Albab

Posted by Rudi Wibowo Selasa, 29 Desember 2009 1 komentar
Tugas ini disusun secara kelompok yaitu kelompok 7, guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Tarbiyah Ulul Albab yaitu Ibu Amalia Fitri Andriani, M.Si





PENDAHULUAN

Latar Belakang
    UIN Maulana Malik Ibrahim adalah universitas islam terkemuka di Malang, universitas ini adalah universitas berbasis islam yang di dalamnya ada siswa yang nyantri (asrama islam), universitas islam ini terkenal dengan sebutan kampus hijau Maliki Malang, hal ini disebabkan semua bangunan berwarna hijau, dan taman-taman disekitar bangunannya juga hijau dan rindang, warna hijau juga merupakan warna yang identik dengann islam di Indonesia. Juga bisa dihubungkan dengan firman Allah : ”Kedua surga itu kelihatan hijau tua warnanya.”
Di Universitas yang letaknya berada di kota dingin Malang dan dekat dengan daerah pegunungan, suasana yang tenang dan cocok digunakan sebagai sarana belajar, dan ditambah saran taman yang hijau yang cocok untuk berkumpulnya mahasiswa untuk bertukar pendapat, selain suasana belajar di dalam kelas yang monoton.
Akan tetapi taman yang indah itu lebih baik digunakan sebagai taman dengan tumbuhan yang produktif. Seperti tanaman buah, tanaman umbi, bunga hias (Mawar, melati dll.). Hal ini nantinya akan menjadikan taman yang bervariasi dan mahasiswa UIN sendiri bisa menikmati dari hasil taman tersebut dan mahsiswa bisa betah ditambah lagi hasil taman tersebut bisa menambah pemasukan dana pembangunan di UIN Maliki.
Dengan cara penghijauan yang seperti kami usulkan, terdapat sedikit kekurangan yaitu pada keamanan, nantinya pada tanaman yang produktif. Akan tetapi jika mahasiswa UIN dan masyarakat yang tinggal di sekitar UIN sadar akan jiwa Ulul Albab yaitu pikiran yang bis membedakan halal dan haram sehingga keamanan tanaman produktif bisa terjaga.
Kami sebagai mahasiswa memilki impian UIN sebagai kampus alam terbuka, dengan proses pembelajaran langsung belajar dari alam sekitar agar ilmu dan praktik bisa seimbang dengan adanya sarana dan prasarana gedung dan taman tanaman produktif.

Rumusan Masalah

1.Dalam bentuk apa saja mahasiswa UIN Malang peduli terhadap lingkungan?
2.Sebutkan tanaman produktif pada proses penghijauan di UIN Malang!
3.Sebutkan cara menjaga dan melestarikan tanaman produktif!
4.Apakah angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang?


Tujuan

Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1.Mengetahui cara mahasiswa UIN Malang sehingga peduli terhadap lingkungan.
2.Mengetahui tanaman produktif yang cocok di tanam di taman UIN Malang.
3.Mengetahui cara memelihara dan melestarikan lingkungan  taman dengan  tanaman produktif.
4.Mengetahui angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang


DASAR TEORI

Penghijauan taman dengan tanaman buah

    Tipikal tanaman islami adalah oasis kehidupan yang berkelanjutan, menguntungkan manusia, burung ,dan binatang. Oasis itu merupakan suatu taman, menghasilkan buah, air dan tempat istirahat bagi burung. Makanya taman menyediakan air bagi segala jenis makhluk. Pendeknya, disamping indahnya, taman juga harus berguna dan juga harus bisa mengakomodir beragam aktivitas; seperti pertemuan formal dan informal, belajar, beribadah, rekreasi dan sebagainya (Fireza,2007:35).
    Lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan. Merancang taman yang dihiasi pohon buah-buahan bisa menjadi alternatif untuk hunian Anda. Selain asri, taman buah banyak manfaatnya. Menghiasi taman dengan pohon produktif, menjadi pilihan lain yang bisa kita lakukan. Ada dua manfaat sekaligus yang bisa kita ambil dalam menata taman yang dihiasi pohon buah-buahan ini. Selain asri, hasil pohon produktif ini bisa kita optimalkan untuk kebutuhan penghuni rumah. Namun, dalam menata taman buah di rumah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan lahan halaman yang dimiliki    (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).

Macam tanaman buah untuk penghijauan taman

    Arsitek Lanskap Nirwono Yoga menjelaskan, ada dua macam tanaman buah. Pertama, jenis tanaman buah yang harus ditanam langsung di tanah dan memerlukan lahan yang luas, contohnya pohon nangka, sukun, atau durian. Jenis kedua, tanaman buah yang dapat ditanam di pot. Khusus untuk tanaman buah yang ditempatkan di pot, biasanya dalam bentuk ukuran kecil atau sudah dibonsai. Jadi, tidak perlu berukuran besar pun pohon buah itu dapat tumbuh dan berbuah dengan baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).
Pohon buah yang dapat ditanam di pot jumlahnya agak terbatas, seperti pohon mangga, jambu, rambutan, alpukat, belimbing. Jadi, pilihan media tanam disebabkan keterbatasan lahan ini perlu disiasati untuk menanam pohon buah dengan hasil yang baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).

Cara memelihara taman yang ditanami tanaman buah

Selain itu, kita perlu mengetahui dengan pasti jenis hama pohon buah yang akan ditanam. Sebagai contoh, pohon jambu air kalau tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi tempat berkembang biak ulat bulu. Hama ini menyebabkan pohonnya tidak dapat berbuah maksimal. Kalaupun berbuah, buahnya cepat sekali busuk. Kalau si penghuni rumah tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk memelihara, sebaiknya jangan menanam pohon jambu air. Namun, lebih baik menanam pohon mangga atau rambutan, yang lebih mudah perawatannya.
Peletakan tanaman tersebut di taman rumah perlu pula diperhatikan dengan cermat. Caranya dengan memperhatikan datangnya arah sinar matahari. Semua jenis pohon buah merupakan tanaman yang harus mendapatkan cukup banyak sinar matahari dan bukan merupakan pohon teduh. Sebab, kalau terlalu teduh justru tidak berbuah.
    Nirwono menyarankan kalau lahan taman di rumah dirasakan tidak terlalu besar, ada baiknya jangan menanam pohon buah yang dapat tumbuh besar.Misalnya, luas tanah taman hanya 3 x 5 meter, jangan menanam pohon sukun atau nangka. Selain lahannya tidak seimbang, akar tanaman semacam itu juga dapat merusak konstruksi. Ini yang perlu diwaspadai, kalau tidak merusak konstruksi rumah, akar tadi dapat merusak pagar rumah Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah perawatannya. Tanaman buah ini harus sering dipangkas supaya ruang di bawahnya cukup segar. Kalau tidak rajin dirawat, ruang di bagian bawah bisa menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit karena lembap. Bentukan dari tanaman buah pun perlu diperhatikan. Sebab, ada bentukan pohon yang tajuknya melebar dan ada pula yang tajuknya meninggi. Sebagai contoh, kalau tajuknya melebar tapi ruangnya sempit, tanaman tersebut bisa terkena bagian genteng rumah. Lahan di bawah pohon buah tadi harus mendapatkan perhatian yang tak kalah pentingnya. Lazimnya pohon buah yang rindang, daunnya akan menyebabkan tanah di bawahnya menjadi teduh. Lahan tanah yang teduh membuat rumput enggan tumbuh. Untuk itu, harus diikuti strategi mengolah lahan di bawah pohon buah tadi. Jangan menanam rumput di bawah pohon buah, tapi tanam pohon jenis semak atau tanaman pengawas (ground cover), bisa berupa tanaman kacang-kacangan atau jenis pakis. Itu untuk menutupi tanah yang gundul. Bisa saja di sekitar bawah pohon diberikan batu-batuan koral atau jadi taman santai, dibuatkan kolam ikan atau tempat duduk.
    Khusus untuk rumah tipe kecil semacam tipe 45, dia menyarankan pohon buah ditanam agak jauh ke tengah sedikit, tapi di pojok depan rumah. Posisi itu menghidupkan suasana rumah secara keseluruhan.Peletakan pohon juga perlu memperhatikan arah sinar matahari. Jangan sampai posisi pohon menghalangi sinar matahari pagi masuk ke rumah. Namun, kalau pohon tadi menghalangi sinar matahari siang atau sore hari, itu tidak menjadi masalah. Justru dapat membuat teduh dan sejuk rumah.Dia berharap masyarakat menanam pohon buah-buahan sebanyak-banyaknya. Paling tidak satu rumah dapat menanam satu pohon buah. Kalaupun lahan taman di depan rumah tidak memadai, pohon buah dapat saja ditanam di area hijau depan rumah. Selain dapat memberikan efek teduh dan udara uang sejuk di sebuah hunian, ditinjau dari perspektif lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan.

PEMBAHASAN

Cara penghijauan di UIN Malang

    Kepedulian terhadap lingkungan haruslah dimunculkan sejak dini agar di waktu dewasa nanti, generasi penerus dapat merasakan manfaat dari apa yang kita pelihara dan akan terus berkesinambungan generasi yang beradab, kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan itu yaitu dengan mengatur taman sedemikian rupa sehingga dapat menyenangkan dan memberi kesejukan pada mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya. Apalagi jika taman UIN di tanami dengan tanaman produktif yang berguna bagi mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya.
Jika kita memelihara dan peduli terhadap lingkungan maka kita sebagai mahasiswa dapat membantu pemerbaikan global warming di bumi, pencemaran, dan bencana alam. Dan membuat bumi ini hijau, rindang, dan sehat.
    Di UIN Malang jangan hanya ditanami dengan tanaman hias atau rumput saja, akan tetapi juga ditanami dengan tanaman produktif selain itu di UIN Malang mempunyai daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Pemanfaatan lahan kosong juga bisa digunakan sebagai taman yang tanamannya produktif yang sedap di pandang oleh para warga UIN sehingga tidak menimbulkan kejenuhan di lingkungan tersebut dengan tanaman yang kurang bermanfaat.
Taman yang indah bisa dilengkapi dengan tanaman produktif yaitu tanaman buah, tanaman hias (macam-macam bunga). Diharapkan dapat terciptanya ketentraman-ketentraman bagi warga untuk menanam beribu pohon buah ditaman atau dilahan yang akan ditanami dengan perawatan sampai berbuah, agar terciptanya remaja yang cinta terhadap lingkungan dan dapat mencegah global warming dan hasilnya dapat menambah devisa Universitas.
    Sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an surat Albaqarah:22 yang berbunyi,” Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,dan Dia menurunkan air (hujan)  dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Macam-macam Tanaman buah yang produktif

    Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) :
1.Rambutan        6. Apel            11. Kelapa hibrida
2.Mangga        7. Nangka          12. Jeruk
3.Buah Mentega        8. Anggur         13. Blimbing
4.Sawo            9. Jambu biji        
5.Kelengkeng         10. Kedondong    

Tanaman bisa dalam pot atau bonsai ataupun bisa di tanam langsung ke tanah tergantung jenis tanamannya, berkayu besar atau tidak. Untuk di UIN kita langsung saja tanam ke tanah karena lahan di UIN masih cukup untuk di tanami.

Cara Mahasiswa Menjaga Tanaman produktif yang ditanam di taman

    Setelah ditanam di taman tanaman buah juga membutuhkan penjagaan dan pelestarian, untuk itu harus dilakukan beberapa hal yaitu:
1.Seminggu sekali memberi tanaman dengan obat anti hama.
2.Menyiraminya tiap pagi dan sore hari.
3.Sampah-sampah yang dihasilkan dari tanaman tersebut dikumpulkan dan    dibuat pupuk guna untuk penyuburan tanah dalam taman.
4.Membuang sampah anorganik dan organic pada tempatnya  karena dapat merusak tanaman dan lingkungan organik lainnya.
5.Saat melakukan penggemburan tanah tidak menggunakan mesin, melainkan dengan manual.
6.Jika sudah berbuah penjagaan oleh satpam lebih ditingkatkan untuk keamanan buah dan taman.

Angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang

    Mahasiswa UIN guna memajukan universitasnya dan menjadikan dirinya sebagai insan yang ulul albab mereka memiliki angan-angan bagi    universitasnya diantaranya:
1.Ingin menjadikan UIN hijau dengan tanaman berbuah
2.Menjadikan taman sebagai tempat berkumpul, belajar, refresing dan pertemuan formal maupun informal.
3.Tempat praktik langsung mahasiswa sains terhaadap lingkungan ekologi taman.
4.Menciptakan UIN Maliki Malang sebagai teladan bagi universitas lain di Malang di bidang kebersihan dan keindahan serta penghijauan kampus.
5.Mengurangi global warming yang sekarang telah terjadi.


KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan makalah yang membahas tentang penghijauan di UIN Malang antara lain yaitu:
1.kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya
   adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan.
2.Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) :       Rambutan, Apel, Kelapa hibrida, Mangga ,Nangka, Jeruk, Buah Mentega, Anggur, Blimbing, Sawo, Jambu biji, Kelengkeng, Kedondong.
3.Dengan perawatan pemupukan yang teratur, baik perawatan dari tanaman maupun dari lahan yang ditanami.
4.Mahasiswa UIN menginginkan kampus tercinta nya ini menjadi kampus yang hijau, hijau tidak hanya pada bangunannya  saja akan tetapi juga pada      lingkungan dan bisa menjadi contoh bagi bagi kampus-kampus di Indonesia dan Malang khususnya.   




Daftar Pustaka

www.bangun-renovasi-rumah.com,2007

Fireza,Dony.2007.DESAIN TAMAN ISLAMI.Jakarta:Pustaka Iman

Baca Selengkapnya ....

Cara Penghijauan di UIN Maliki Malang Dengan Tanaman Produktif

Posted by Rudi Wibowo Senin, 28 Desember 2009 0 komentar
Artikel ini dibuat guna melengkapi tugas mata kuliah Tarbiyah Ulul Albab,yang dibimbing oleh Ibu Amali Fitri Andriani dan Bapak Romaidi,M.Si
  
PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang


UIN Maulana Malik Ibrahim adalah universitas islam terkemuka di Malang, universitas ini adalah universitas berbasis islam yang di dalamnya ada siswa yang nyantri (asrama islam), universitas islam ini terkenal dengan sebutan kampus hijau Maliki Malang, hal ini disebabkan semua bangunan berwarna hijau, dan taman-taman disekitar bangunannya juga hijau dan rindang, warna hijau juga merupakan warna yang identik dengann islam di Indonesia. Juga bisa dihubungkan dengan firman Allah : ”Kedua surga itu kelihatan hijau tua warnanya.”
Di Universitas yang letaknya berada di kota dingin Malang dan dekat dengan daerah pegunungan, suasana yang tenang dan cocok digunakan sebagai sarana belajar, dan ditambah saran taman yang hijau yang cocok untuk berkumpulnya mahasiswa untuk bertukar pendapat, selain suasana belajar di dalam kelas yang monoton.
Akan tetapi taman yang indah itu lebih baik digunakan sebagai taman dengan tumbuhan yang produktif. Seperti tanaman buah, tanaman umbi, bunga hias (Mawar, melati dll.). Hal ini nantinya akan menjadikan taman yang bervariasi dan mahasiswa UIN sendiri bisa menikmati dari hasil taman tersebut dan mahsiswa bisa betah ditambah lagi hasil taman tersebut bisa menambah pemasukan dana pembangunan di UIN Maliki.
Dengan cara penghijauan yang seperti kami usulkan, terdapat sedikit kekurangan yaitu pada keamanan, nantinya pada tanaman yang produktif. Akan tetapi jika mahasiswa UIN dan masyarakat yang tinggal di sekitar UIN sadar akan jiwa Ulul Albab yaitu pikiran yang bis membedakan halal dan haram sehingga keamanan tanaman produktif bisa terjaga.
Kami sebagai mahasiswa memilki impian UIN sebagai kampus alam terbuka, dengan proses pembelajaran langsung belajar dari alam sekitar agar ilmu dan praktik bisa seimbang dengan adanya sarana dan prasarana gedung dan taman tanaman produktif.


    1. Rumusan Masalah



  1. Dalam bentuk apa saja mahasiswa UIN Malang peduli terhadap lingkungan?


  2. Sebutkan tanaman produktif pada proses penghijauan di UIN Malang!


  3. Sebutkan cara menjaga dan melestarikan tanaman produktif!


  4. Apakah angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang?





    1. Tujuan


Dari rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:

  1. Mengetahui cara mahasiswa UIN Malang sehingga peduli terhadap lingkungan.


  2. Mengetahui tanaman produktif yang cocok di tanam di taman UIN Malang.


  3. Mengetahui cara memelihara dan melestarikan lingkungan taman dengan tanaman produktif.


  4. Mengetahui angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang

.














DASAR TEORI


    1. Penghijauan taman dengan tanaman buah


Tipikal tanaman islami adalah oasis kehidupan yang berkelanjutan, menguntungkan manusia, burung ,dan binatang. Oasis itu merupakan suatu taman, menghasilkan buah, air dan tempat istirahat bagi burung. Makanya taman menyediakan air bagi segala jenis makhluk. Pendeknya, disamping indahnya, taman juga harus berguna dan juga harus bisa mengakomodir beragam aktivitas; seperti pertemuan formal dan informal, belajar, beribadah, rekreasi dan sebagainya (Fireza,2007:35).
Lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan. Merancang taman yang dihiasi pohon buah-buahan bisa menjadi alternatif untuk hunian Anda. Selain asri, taman buah banyak manfaatnya. Menghiasi taman dengan pohon produktif, menjadi pilihan lain yang bisa kita lakukan. Ada dua manfaat sekaligus yang bisa kita ambil dalam menata taman yang dihiasi pohon buah-buahan ini. Selain asri, hasil pohon produktif ini bisa kita optimalkan untuk kebutuhan penghuni rumah. Namun, dalam menata taman buah di rumah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah ketersediaan lahan halaman yang dimiliki (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).


    1. Macam tanaman buah untuk penghijauan taman


Arsitek Lanskap Nirwono Yoga menjelaskan, ada dua macam tanaman buah. Pertama, jenis tanaman buah yang harus ditanam langsung di tanah dan memerlukan lahan yang luas, contohnya pohon nangka, sukun, atau durian. Jenis kedua, tanaman buah yang dapat ditanam di pot. Khusus untuk tanaman buah yang ditempatkan di pot, biasanya dalam bentuk ukuran kecil atau sudah dibonsai. Jadi, tidak perlu berukuran besar pun pohon buah itu dapat tumbuh dan berbuah dengan baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).
Pohon buah yang dapat ditanam di pot jumlahnya agak terbatas, seperti pohon mangga, jambu, rambutan, alpukat, belimbing. Jadi, pilihan media tanam disebabkan keterbatasan lahan ini perlu disiasati untuk menanam pohon buah dengan hasil yang baik (www.bangun-renovasi-rumah.com,2007).


    1. Cara memelihara taman yang ditanami tanaman buah


Selain itu, kita perlu mengetahui dengan pasti jenis hama pohon buah yang akan ditanam. Sebagai contoh, pohon jambu air kalau tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi tempat berkembang biak ulat bulu. Hama ini menyebabkan pohonnya tidak dapat berbuah maksimal. Kalaupun berbuah, buahnya cepat sekali busuk. Kalau si penghuni rumah tidak punya cukup waktu dan tenaga untuk memelihara, sebaiknya jangan menanam pohon jambu air. Namun, lebih baik menanam pohon mangga atau rambutan, yang lebih mudah perawatannya.
Peletakan tanaman tersebut di taman rumah perlu pula diperhatikan dengan cermat. Caranya dengan memperhatikan datangnya arah sinar matahari. Semua jenis pohon buah merupakan tanaman yang harus mendapatkan cukup banyak sinar matahari dan bukan merupakan pohon teduh. Sebab, kalau terlalu teduh justru tidak berbuah.

Nirwono menyarankan kalau lahan taman di rumah dirasakan tidak terlalu besar, ada baiknya jangan menanam pohon buah yang dapat tumbuh besar. Misalnya, luas tanah taman hanya 3 x 5 meter, jangan menanam pohon sukun atau nangka. Selain lahannya tidak seimbang, akar tanaman semacam itu juga dapat merusak konstruksi. Ini yang perlu diwaspadai, kalau tidak merusak konstruksi rumah, akar tadi dapat merusak pagar rumah
Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah perawatannya. Tanaman buah ini harus sering dipangkas supaya ruang di bawahnya cukup segar. Kalau tidak rajin dirawat, ruang di bagian bawah bisa menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit karena lembap.
Bentukan dari tanaman buah pun perlu diperhatikan. Sebab, ada bentukan pohon yang tajuknya melebar dan ada pula yang tajuknya meninggi. Sebagai contoh, kalau tajuknya melebar tapi ruangnya sempit, tanaman tersebut bisa terkena bagian genteng rumah.
Lahan di bawah pohon buah tadi harus mendapatkan perhatian yang tak kalah pentingnya. Lazimnya pohon buah yang rindang, daunnya akan menyebabkan tanah di bawahnya menjadi teduh. Lahan tanah yang teduh membuat rumput enggan tumbuh.
Untuk itu, harus diikuti strategi mengolah lahan di bawah pohon buah tadi. Jangan menanam rumput di bawah pohon buah, tapi tanam pohon jenis semak atau tanaman pengawas (ground cover), bisa berupa tanaman kacang-kacangan atau jenis pakis. Itu untuk menutupi tanah yang gundul.
Bisa saja di sekitar bawah pohon diberikan batu-batuan koral atau jadi taman santai, dibuatkan kolam ikan atau tempat duduk.

Khusus untuk rumah tipe kecil semacam tipe 45, dia menyarankan pohon buah ditanam agak jauh ke tengah sedikit, tapi di pojok depan rumah. Posisi itu menghidupkan suasana rumah secara keseluruhan.
Peletakan pohon juga perlu memperhatikan arah sinar matahari. Jangan sampai posisi pohon menghalangi sinar matahari pagi masuk ke rumah. Namun, kalau pohon tadi menghalangi sinar matahari siang atau sore hari, itu tidak menjadi masalah. Justru dapat membuat teduh dan sejuk rumah.
Dia berharap masyarakat menanam pohon buah-buahan sebanyak-banyaknya. Paling tidak satu rumah dapat menanam satu pohon buah. Kalaupun lahan taman di depan rumah tidak memadai, pohon buah dapat saja ditanam di area hijau depan rumah. Selain dapat memberikan efek teduh dan udara uang sejuk di sebuah hunian, ditinjau dari perspektif lingkungan tanaman buah semacam ini akan membuat siklus kehidupan alam menjadi jalan.










PEMBAHASAN







    1. Cara penghijauan di UIN Malang




Kepedulian terhadap lingkungan haruslah dimunculkan sejak dini agar di waktu dewasa nanti, generasi penerus dapat merasakan manfaat dari apa yang kita pelihara dan akan terus berkesinambungan generasi yang beradab, kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan itu yaitu dengan mengatur taman sedemikian rupa sehingga dapat menyenangkan dan memberi kesejukan pada mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya. Apalagi jika taman UIN di tanami dengan tanaman produktif yang berguna bagi mahasiswa UIN dan masyarakat disekitarnya.
Jika kita memelihara dan peduli terhadap lingkungan maka kita sebagai mahasiswa dapat membantu pemerbaikan global warming di bumi, pencemaran, dan bencana alam. Dan membuat bumi ini hijau, rindang, dan sehat.
Di UIN Malang jangan hanya ditanami dengan tanaman hias atau rumput saja, akan tetapi juga ditanami dengan tanaman produktif selain itu di UIN Malang mempunyai daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Pemanfaatan lahan kosong juga bisa digunakan sebagai taman yang tanamannya produktif yang sedap di pandang oleh para warga UIN sehingga tidak menimbulkan kejenuhan di lingkungan tersebut dengan tanaman yang kurang bermanfaat.
Taman yang indah bisa dilengkapi dengan tanaman produktif yaitu tanaman buah, tanaman hias (macam-macam bunga). Diharapkan dapat terciptanya ketentraman-ketentraman bagi warga untuk menanam beribu pohon buah ditaman atau dilahan yang akan ditanami dengan perawatan sampai berbuah, agar terciptanya remaja yang cinta terhadap lingkungan dan dapat mencegah global warming dan hasilnya dapat menambah devisa Universitas.
Sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an surat Albaqarah:22 yang berbunyi,” Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”


    1. Macam-macam Tanaman buah yang produktif


Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) :

  1. Rambutan 6. Apel 11. Kelapa hibrida


  2. Mangga 7. Nangka 12. Jeruk


  3. Buah Mentega 8. Anggur 13. Blimbing


  4. Sawo 9. Jambu biji


  5. Kelengkeng 10. Kedondong

Tanaman bisa dalam pot atau bonsai ataupun bisa di tanam langsung ke tanah tergantung jenis tanamannya, berkayu besar atau tidak. Untuk di UIN kita langsung saja tanam ke tanah karena lahan di UIN masih cukup untuk di tanami.




    1. Cara Mahasiswa Menjaga Tanaman produktif yang ditanam di taman




Setelah ditanam di taman tanaman buah juga membutuhkan penjagaan dan pelestarian, untuk itu harus dilakukan beberapa hal yaitu:

  1. Seminggu sekali memberi tanaman dengan obat anti hama.


  2. Menyiraminya tiap pagi dan sore hari.


  3. Sampah-sampah yang dihasilkan dari tanaman tersebut dikumpulkan dan dibuat pupuk guna untuk penyuburan tanah dalam taman.


  4. Membuang sampah anorganik dan organic pada tempatnya karena dapat merusak tanaman dan lingkungan organik lainnya.


  5. Saat melakukan penggemburan tanah tidak menggunakan mesin, melainkan dengan manual.


  6. Jika sudah berbuah penjagaan oleh satpam lebih ditingkatkan untuk keamanan buah dan taman.





    1. Angan-angan mahasiswa terhadap penghijauan di UIN Malang




Mahasiswa UIN guna memajukan universitasnya dan menjadikan dirinya sebagai insan yang ulul albab mereka memiliki angan-angan bagi universitasnya diantaranya:

  1. Ingin menjadikan UIN hijau dengan tanaman berbuah


  2. Menjadikan taman sebagai tempat berkumpul, belajar, refresing dan pertemuan formal maupun informal.


  3. Tempat praktik langsung mahasiswa sains terhaadap lingkungan ekologi taman.


  4. Menciptakan UIN Maliki Malang sebagai teladan bagi universitas lain di Malang di bidang kebersihan dan keindahan serta penghijauan kampus.


  5. Mengurangi global warming yang sekarang telah terjadi.





KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan makalah yang membahas tentang penghijauan di UIN Malang antara lain yaitu:

  1. kepedulian terhadap lingkungan dapat dicontohkan dengan menjaga kebersihan itu bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri, kepedulian lainnya adalah dengan cara menjaga keindahan lingkungan.


  2. Bebagai macam tanaman buah yang cocok di UIN Malang yang ditanam dan dimanfaatkan (dilihat dari zona tempat berdirinya kampus UIN) : Rambutan, Apel, Kelapa hibrida, Mangga ,Nangka, Jeruk, Buah Mentega, Anggur, Blimbing, Sawo, Jambu biji, Kelengkeng, Kedondong.


  3. Dengan perawatan pemupukan yang teratur, baik perawatan dari tanaman maupun dari lahan yang ditanami.


  4. Mahasiswa UIN menginginkan kampus tercinta nya ini menjadi kampus yang hijau, hijau tidak hanya pada bangunannya saja akan tetapi juga pada lingkungan dan bisa menjadi contoh bagi bagi kampus-kampus di Indonesia dan Malang khususnya.













Daftar Pustaka

Fireza,Dony.2007.Desain Taman Islami.Jakarta: Pustaka Insani
 


Baca Selengkapnya ....

Al-Razi

Posted by Rudi Wibowo Sabtu, 26 Desember 2009 1 komentar



 Biografi Tokoh Ilmuwan Muslim :Al-Razi

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Al-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Al-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
Al-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Al-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Ketekunan dan kecintaannya kepada ilmu tak mengecilkan minatnya untuk mulai belajar ilmu kedokteran meski saat itu ia telah menginjak usia 30 tahun. Pendahuluan ilmu kedokteran ia pelajari di negeri Rey. Selanjutnya Al-Razi bertolak ke Baghdad untuk meneruskan studi. Kota Baghdad menjadi tujuannya karena di zaman itu Baghdad menjadi pusat bagi buku-buku terjemahan dari bahasa asing yang mengulas berbagai cabang ilmu termasuk kedokteran. Di kota itu pula, terdapat sejumlah rumah sakit yang besar dan lengkap dengan fasilitasnya. Apalagi, khalifah Bani Abbasi yang menjadikan Baghdad sebagai pusat pemerintahan mengumpulkan para ilmuwan dari seluruh negeri Islam ke kota tersebut. Kondisi itu sangat membantu untuk mempelajari ilmu kedokteran. Keberadaan sejumlah ilmuwan termasuk Ya’qub bin Ishaq Al-Kindi dan Aulad Bakhtisyu’ yang mengajar ilmu kedokteran di rumah sakit Haruni, membuat kota Baghdad menjadi pusat ilmu ini. Pada pertengahan abad ketiga hijriyah, Abu Zakaria Al-Razi bertolak dari Rey menuju Baghdad untuk melanjutkan studinya di bidang kedokteran. Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan secara pasti berapa lama Al-Razi tinggal di ibu kota pemerintahan Bani Abbas itu. Al-Razi mempelajari ilmu kedokteran dengan terjun langsung menangani pasien.
Kerja keras dilakukannya dengan menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Beliau tidak berguru secara langsung kepada para ilmuwan kedokteran. Al-Razi lebih banyak membaca buku-buku kedokteran dan memanfaatkan hasil telaah langsung yang dilakukannya terhadap pasien. Kecerdasannya yang sangat tinggi membantu Al-Razi dalam mempelajari ilmu ini. Telaah dan penelitiannya yang tak mengenal putus asa dan kata menyerah menjadikannya sebagai dokter yang dipandang di Baghdad. Tak ada yang meragukan keahliannya dalam menyembuhkan penyakit dan mengobati pasien. Karenanya, namanya selalu menjadi buah bibir di Baghdad.
Namun hal itu membuat Al-Razi dimusuhi oleh para dokter Baghdad yang merasa iri terhadap keberhasilannya. Mereka pun dengan berbagai cara memaksa Abu Zakaria Al-Razi untuk meninggalkan Baghdad Tahun 290 hijriyah, Al-Razi kembali ke Rey dan membangun sebuah rumah sakit yang ia kelola sendiri. Rumah sakit Rey yang dibangunnya bukan hanya menjadi pusat pengobatan dan perawatan para pasien, tetapi juga menjadi pusat telaah dan perkumpulan para ilmuwan, filosof dan dokter. Di rumah sakit itu pula, Abu Zakaria Al-Razi mengajar kedokteran yang dihadiri oleh banyak peminat ilmu ini. Di rumah sakit itu, Al-Razi memberikan kesempatan kepada murid-muridnya yang junior untuk melakukan diagnosa para pasien yang datang ke rumah sakit Rey. Jika mereka tidak mampu mendiagnosa penyakit tersebut, tugas dialihkan kepada para muridnya yang lebih senior. Demikian seterusnya kepada yang lebih senior. Sampai kemudian Al-Razi sendiri yang menangani pasien dan menjelaskan kepada murid-murid hasil diagnosa yang ia lakukan. Dengan demikian, Al-Razi mengajarkan ‘Ilm Al-Amradl (ilmu tentang penyakit) dan ‘Alaimu Al-Amradl (tanda-tanda penyakit). Tidak semua orang bisa mempelajari ilmu kedokteran.
Demikian keyakinan Abu Zakaria Al-Razi. Menurutnya, dokter harus memiliki sejumlah kriteria dan sifat khusus. Berbekal itu ditambah dengan kebersihan jiwa, seseorang layak mendapat sebutan dokter. Seorang yang bergelar dokter tidak akan menjadi ahli dan pakar kecuali setelah melalaui beberapa tahap sehingga ia layak menyandang sebutan dokter ahli. Pada zaman itu, seorang yang mempelajari ilmu kedokteran umumnya menguasai minimal sepuluh cabang ilmu, diantaranya dan yang paling utama adalah ilmu fiqh, hadits, dan ilmu akhlaq.


Kontribusi Bidang Kedokteran
Pada zaman Al-Razi, belum pernah ada praktik kedokteran meski demikian, karya-karya Al-Razi menunjukkan bahwa ia tidak buta tentang ilmu anotomi. Kemungkinan ia atau ilmuwan seperti dia telah melakukan pembedahan tubuh kera untuk mengungkap anatomi tubuh dan fungsi masing-masing anggota badan. Sebab di zaman itu, kera adalah binatang yang biasa dijadikan kelinci percobaan untuk menguji kemujaraban obat. Abu Zakaria Al-Razi dalam kitab Mansuri menyebutkan semua anggota badan dan menjelaskan fungsi masing-masing. Untuk setiap anggoat badan, ia menulis penjelasan dengan rinci. Dalam buku tersebut Al-Razi juga menerangkan tentang fisiologi anggota tubuh manusia.


  • Tentang Cacar dan Campak


Ketika Al-Razi sedang menyembuhkan seorang pasien. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, Al-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar: "Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine/anggur. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi." Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang paling akurat dan terpercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."
Buku Al-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir Al-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan Al-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."




  • Alergi dan Demam


Al-Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Al-Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.
Kontribusi Pada Bidang Farmasi dan Kimia
Pada bidang farmasi, Al-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Al-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri. Waktu singkat bagi Al-Razi dapat digunakan dengan maksimal untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Dan hasilnya, Al-Razi telah menyumbangkan karya-karya besarnya untuk dunia kedokteran. Al-Razi juga mempelajari ilmu kimia. Bagi Al-Razi, ilmuwan yang paling banyak membantunya mempelajari kimia adalah Jabir bin Hayyan. Abu Zakaria Al-Razi banyak melakukan percobaan dan dengan formula kimia, berusaha keras untuk mengubah logam biasa menjadi emas. Abu Zakaria Al-Razi meyakini persenyawaan empat unsur yang dikenal pada zaman itu (unsur tanah, angin, air dan api) juga masalah unsur atau molekul setiap benda dan persenyawaannya. Al-Razi bahkan melengkapi teori dan pandangan itu dengan temuan-temuan yang ia dapatkan lewat studi dan risetnya.
Kontribusi Pada Bidang Etika kedokteran
Al-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyaki, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang dokter, Al-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bsa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Al-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, Al-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang dokter. Al-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Al-Razi meyakini bahwa seorang dokter harus memiliki dan komitmen dengan etika kedokteran dan giat dalam melaksanakan tugasnya. Masalah itu ia bahas dalam buku Khawashu Al-Talamidz.

Buku-buku Al-Razi pada bidang kedokteran

Berikut ini adalah karya Al-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:


  1. Keraguan pada Galen




  2. Penyakit ada anak




  3. Sirr Al-Thibb (Rahasia Kedokteran)




  4. Mihnatu Al-Thabib (Kedokteran)




  5. Khawashu Al-Talamidz (Etika kedokteran)




  6. Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak)




  7. Hidup yang Luhur (Al Haawiyy)




  8. Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum(من لا يحضره الطبيب)




HIKMAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI BIOGRAFI SINGKAT AL-RAZI :
Bagi saya pribadi Al-Razi adalah tokoh ilmuwan muslim yang gigih dan tekun dalam hidupnya mencari ilmu, kecintaanya pada ilmu merupakan kecintaan irinya pada Allah SWT, beliau mengabdikan dirinya hanya untuk beribadah dan mencari ilmu, baik itu melalui buku walaupun melalui riset-riset. Dapat ditarik hikmah bagi kita bahwa membaca adalah kunci sukses dan riset atau percobaan adalah dapat menambah pengetahuan kita. Kegigihan beliau tidak memudarkannya mencari ilmu hingga keluar negeri, sampai penglihatannya hilang dalam belajar kimia, dan hingga didengki oleh ilmuwan lain di Baghdad. Beliau patut diteladani karena walaupun sudah berumur 30 tahun baru belajar pengantar kedokteran, ini menandakan belajar tak mengenal batasan umur dan waktu, istilahnya tiada kata tua untuk belajar. Dari biografi Al-Razi, disebutkan bahwa dia memiliki impian yakni kecintaanya pada alkemi (ilmu kimia), hal ini yang membuatnya bergerak terus berusaha mencari ilmu, hingga ia menemukan impiannya sebagai ilmuwan dan dokter ahli. Yang patut diteladani adalah setiap impian dan harapan yang dimiliki seseorang pasti nantinya akan tercapai jika diusahakan dengan keras, gigih tekun dan sungguh seperti Al-razi, yang sama-sama manusia biasa, ciptaan Allah SWT. Tidak dilupakan pula selain belajar ilmu alam atau sains kita juga harus menguasai ilmu Agama, seperti ilmu fiqh, hadits, dan ilmu akhlaq. Dan tidak juga melupakan ilmu bahasa yang penting untuk membaca buku berbahasa asing, seperti Al-Razi yang bisa menerjemahkan buku berbahasa Yunani.


Sumber :
wikipedia.org
Jihan Nabilah.blogspot.com.2009.Tokoh Islam.Banda Aceh





Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of TUGAS DAN CATATANKU.