dari pak halimy

Posted by Rudi Wibowo Kamis, 22 Oktober 2009 0 komentar
Halimi Zuhdy October 15 at 7:06am Reply

(1) KELAS KATA
(Aqsam al-kalimat)
Halimi Zuhdi
Leksikon struktur lahir suatu bahasa dibagi menurut distribusi dalam garmatika. Klasifikasi dan jumlah kelas kata tergantung pada distribusi yang dimiliki kata itu sebagai subyek, predikat, obyek dan lainnya dalam kalimat tersebut. Dalam istilah semantis kata disebut dengan konsep sedangkan kata itu sendiri adalah istilah dari gramatikal.
Komponen makna dan kata digolongkan secara semantis menjadi Benda, Kejadian, atribut, dan relasi. Benda didefinisikan sebagai semua makhluk bernyawa dan semua kesatuan tidak bernyawa, dalam istilah Arab benda adalah Ism yaitu kalimat yang menunjukkan suatu arti yang tidak disertai dengan waktu (Ibnu Hisyam: 13, tanpa tahun), atau dengan kata lain ialah kalimat yang menunjukkan arti benda seperti kitabun, madrasatun, al-masjidu dll. Kejadian mencakup semua tindakan, proses, dan pengalaman. Atau Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan suatu arti yang bersamaan dengan waktu (Al-Ghalainy, 1987:11). Seperti Dharaba, fa’ala, syaraqoh. Atribut (sifat) mencakup semua sifat kualitas dan kuantitas yang dianggab berasal dari benda atau kejadian. Sedangkan relasi mencakup hubungan dua satuan semantis di anatra semua satuan.
Langkah pertama dalam analisis kata ialah menetukan apakah kata itu merujuk kekonsep benda, kejadian, atribut, atau relasi, dan manakah konsep intinya. Banyak kata mudah digolongkan, misalnya dalam bahasa Arab Hajar adalah benda (Ism), yakkulu adalah kejadian (fi’il ), Ahdhor adalah atribut (na’at),dan bi relasi. Akan tetapi banyak kata yang tidak dapat digolongkan, karena banyak antara klasifikasi semantis dan klasifikasi gramatikal. (Mildred L. Larson ,1991: 60).
Untuk mendefinisikan kata seperti hal tersebut, semua konsep yang digabungkan dalam kata itu harus dibuat eksplisit. Misalnya dalam bahasa Indonesia kata pelari dapat didifenisikan sebagai orang yang berlari. Kata telah membuat eksplisit fakta bahwa pelari merujuk ke orang, dan bahwa orang itu berlari. Konsep intinya yaitu orang, dan konsep berlari membatasi orang. Jadi kata pelari membicarakan benda, yaitu orang, dan juga kejadian, yaitu berlari. Penggunaan sejumlah kata mencerminkan prinsip ekonomi bahasa. Dalam leksikon struktur lahir, beberapa konsep dapat diwakili oleh sebuah unsur leksikal. Benda dan kejadian biasanya diwakili oleh sebuah kata, walaupun kata itu mungkin mengandung sebuah konsep. Misalnya, kebanyakan bahasa mempunyai kata melihat, mendengar, dan mencium.
Dalam kitab Aqsamul kalam al-‘araby yang dikarang oleh Dr. Fadlil Mustafa saqi, di sana dijelaskan beberapa perbedaan Nuhhat (ahli Nahhu) dalam mendifinisikan ism, Fi’il, Huruf dan tanda-tandanya, yang antara satu dengan lainya tidak ada kata sepakat, juga dalam pembagian kelas kata ada yang mengatakan bahwa kelas kata itu ada empat yaitu : Ism (kata benda) , fi’il ( kata kerja), huruf dan khalifah (ism fi’il). Dr. Ibrahim Anis menjelaskan bahwa orang-orang dahulu membagi kata menjadi tiga bagian (ism, fi’il dan huruf) karena mengikuti para filosof Yunani, sedangkan ahli logika juga membagi tiga yaitu ism, kalimat dan Adat. Sedangkan ulama nahu kontemporer membagi kata menjadi empat yaitu pertama, Ism (ism ‘aam, ‘alam, sifat), kedua, Dlamir (Dlamair, Isyarah, Mausulat, masdar), ketiga, Fi’il, empat Adat.
Ibnu Hisyam dalam kitab Syudzuru Dzihab, menjelaskan bahwa kata itu hanya dibagi tiga ism, fi’il, huruf , karena makna dibagi menjadi tiga; Dzat, hadas (kejadian), rabitotun lil al-hadas bi dzat ( Dzat penghubung kejadian). Maka dzat itulah yang disebut ism, kejadian (hadas) adalah fi’il, sedangkan rabitah adalah huruf. Jika kata itu menunjukkan makna pada lainnya maka disebut huruf, jika menunjukkan makna itu sendiri dan bersamaan dengan zaman yang ditentukan disebut fi’il, namun jika tidak terdiri dari keduanya maka disebut ism (Muhyiddin, 14: tanpa thn).
Dr. fadil Mustafa Saqi, setelah melihat beberapa perbedaan ulama nahhu dalam pembagian kata, baik ulama klasik atau kontemporer maka ia membagi kata menjadi tujuh : Ism (kata benda) , shifat (kata sifat) , dhamir (kata ganti), adat (huruf) , fi’il (kata kerja), khalifah (ism fi’il) , dharaf (masa) (Fadlil, 1977:93).


Benda Nomina, pronominal الإسم
Kejadian Verba الفعل
Atribut Adjektifa, adverbia الصفات
Relasi Konjungsi, proposisi, partikel, ekletik الحرف
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: dari pak halimy
Ditulis oleh Rudi Wibowo
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tugasdancatatanku.blogspot.com/2009/10/dari-pak-halimy.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of TUGAS DAN CATATANKU.