halimy zuhdy poem

Posted by Rudi Wibowo Selasa, 12 April 2011 1 komentar
tak ada kata gagal dalam perjuangan, angan
mengawali kesuksesan. menyerah
adalah kehancuran, masa akan tenggelam.

kota bisu. tak ada suara di jalanan.
pejalan tertunduk malu. lampu merah itu, tak lagi
mengatur. kuning hanya tersenyum.
hijau seperti hiasan dinding rumahku. ia tak
lagi menyeringai, sepi, senyap, hampa.
tak ada ucap kecuali penyesalan. Toko-toko
bak batu nisan, tak berpenghuni. Sepi, senyap, hampa.

mereka anggap aku tertelan di kota bisu itu, tak lagi
ada panggilan untukku. surat-surat yang kutulis
tak pernah terbalas. katanya aku mati, mati dalam kehidupan.
ia, benar aku mati karena aku gagal. tapi, aku masih
mau hidup 1000 tahun lagi, menuju keindahan
dan kesuksesan.

roda Tuhan selamanya berputar,
selagi ada nafas di ruang-ruang, selagi ada detak pada jantung,
selagi ada detik pada jam.
aku belum gagal, aku belum gagal, dan tak akan
pernah gagal. hanya Tuhan belum berkenan
karena Ia sutradara handal dalam pentas kesuksesan
aku hidup dengan-Nya
maka gagal adalah cobaan-Nya
dan Ia lebih tahu arti kegagalanku
maka aku tidak sedih dengan itu
kegagalanku bukti dari cinta-Nya padaku
karena Ia lebih tahu apa yang akan terjadi padaku
“Gagal hari ini sukses besok pagi”
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: halimy zuhdy poem
Ditulis oleh Rudi Wibowo
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tugasdancatatanku.blogspot.com/2011/04/halimy-zuhdy-poem.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

semangaaaddddd!!!!!!!!!!!

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of TUGAS DAN CATATANKU.