Integrasi Tafsir Alquran Dengan Sains

Posted by Rudi Wibowo Kamis, 09 Agustus 2012 0 komentar

Beberapa ayat Qur-an yang menyebutkan asal kehidupan aspek-aspek tertentu dalam alam tumbuh-tumbuhan serta persoalan-persoalan umum atau khusus tentang alam binatang. Dengan mengumpulkanayat-ayat yang tersebar dibagian-bagianQur-andalamsatupengelompokanyang rasional, kita mengharap dapat memberikan ide yang menyeluruh tentang apa yang disebutkan oleh Qur-an dalam bermacam-macam soal.

Untuk masalah-masalah dalam bab ini dan juga dalam bab berikutnya, kita harus sangat teliti dalam menyelidiki teks Qur-an, karena memang terdapat kesulitan yang inheren dalam mengartikan kalimat (vocabulary). Kesulitan-kesulitan seperti itu hanya dapat diatasi setelah kita menyelidiki hasil-hasil penyelidikan ilmiah mengenai persoalan yang kita hadapi. Konfrontasi dengan Sains modern dalam hal-hal yang mengenai makhluk hidup yakni tumbuh-tumbuhan,binatang dan manusia adalah sangat diperlukan untuk mengetahui arti beberapaayatQur-an yang mengenai soal-soal tersebut.
Terdapat beberapa terjemahan beberapa ayat Qur-an yang dilakukan oleh ahli-ahli sastra ternyata dianggap tidak tepat oleh ahli Sains. Keadaan yang serupa dirasakan juga terhadap beberapa buku tafsir yang pengarangnya tidak memiliki pengetahuan Sains yang sangat perlu untuk  memahami teks Qur-an.

ASAL MULA KEHIDUPAN
Soaliniselalumenjadiperhatianmanusia,baikuntukdirinyasendiri maupununtukmakhluk-makhlukhidupsekelilingnya.Kasusmanusiayang munculnya di atas bumi serta caranya mempunyai keturunan merupakan bahan perkembangan yang sangat  penting.
Dalam membicarakan asal mula kehidupan secara umum, Qur-an mengambil sikap yang sangat ringkas dan menyebutkannya dalam ayat yang mengenai proses pembentukan kosmos yang sudah disajikan dan dijelaskan.

Surat 21 ayat 30:

Artinya: "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya,
dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup."

Soal asal kehidupan tidak  menimbulkan  keragu-raguan.  Ayat tersebut dapat   berarti bahwa tiap-tiap benda hidup, diciptakan dari air sebagai bahan baku, atau tiap-tiap benda hidup berasal dari air. Kedua arti tersebut di atas adalah sesuai dengan Sains modern yang mengatakan  bahwa  kehidupan itu berasal dari air,atau  air itu adalah bahan pertama untuk membentuk sel hidup. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Jika seseorang berbicara tentang adanya kehidupan dalam suatu planet, lebih dahulu ia bertanya apakah planet itu mengandung air cukup.Hasil-hasil penyelidikan modern memungkinkan kita berfikir bahwa benda-benda hidup yang paling  kuno adalah termasuk dalam alam tumbuh-tumbuhan. Telah diketemukan lumut-lumut yang   berasal dari tanah-tanah yang tertua yang diketahui manusia. Unsur-unsur alam binatang muncul kemudian; binatang juga datang dari lautan.
"Air" dalam bahasa arab Maa',yang berarti air  hujan, air laut atau benda yang encer. Dalam  arti  pertama (air hujan) air merupakan unsuryang sangat perlu untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

Surat 20 ayat 53:

Artinya: "Dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam."

Ayat tersebut merupakan ayat yang untuk pertama kali menyebutkan adanya:
pasangan-pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan;.
Dalam arti kedua,yakni Maasebagai barang cair tanpa perincian,kata tersebut dipakai secara tidak diterangkan lebih lanjut untuk menunjukkan dasar adanya semua binatang.

Surat 24 ayat 45:

Artinya: "Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air."

kata "Maa'" jdapat berarti sperma.

Dengan begitu maka baik mengenai asal kehidupan pada umumnya,atau unsur yang menyebabkan munculnya tumbuh-tumbuhan diatas bumi atau asal bibit binatang, semua ayat-ayat Qur-an yang mengenai asal kehidupan adalah sesuai dengan Sains modern.  Tak ada suatupun yang mendapat tempat dalam Qur-an,diantara mitos-mitos yang banyak tersiar pada waktu Qur-an diwahyukan.
B. ALAM TUMBUH-TUMBUHAN

Surat 16 ayat 10-11:

Artinya:"Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan; yang pada tempat tumbuhnya kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan,tanam-tanaman zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan."

Surat 6 ayat 99:

Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit,lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari mayang kurma, tangkai-tangkai yang menjulai,(dan dari air itu) Kami keluarkan pula kebun anggur,zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berfirman."

Surat 50 ayat 9 - 11:

Artinya: "Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dari air itu pohon-pohon dan biji-biji tanam yang diketam,dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun untuk menjadi rizki kepada hamba-hamba Kami.Dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering) seperti itulah terladinya kebangkitan."

Disamping pemikiran-pemikiran secara umum sebagai tersebut diatas, Qur-an menambahkan pemikiran-pemikiran lain tentang aspek-aspek yang lebih khusus.

KESEIMBANGAN DALAM ALAM TUMBUH-TUMBUHAN

Surat 15 ayat 19.

Artinya: "Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran."

PERBEDAAN HASIL TUMBUH-TUMBUHAN

Surat 13 ayat 4:

Artinya: "Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur,tanaman-tanaman dan pohon korma yarng bercabang dan yang tidak bercabang, Disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasa dan bentuknya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir."

Adanya ayat tersebut di atas menunjukkan keagungan kata-kata Qur-an dari ayat tersebut tidak menyebutkan kepercayaan pada waktu Qur-an diwahyukan, akan tetapi  menunjukkan kebenaran-kebenaran pokok.

Ada ayat-ayat lain yang perlu kita perhatikan yaitu ayat-ayat yang  membicarakan reproduksi (perkawinan dan akibat-akibatnya) dalam alam tumbuh-tumbuhan.

REPRODUKSI TUMBUH-TUMBUHAN

Perlu diingat bahwa reproduksi terjadi dalam alam tumbuh-tumbuhan dengan  dua  cara sexual dan asexual. Sesungguhnya yang dapat dinamakan reproduksi itu hanya yang terjadi dengan cara sexual, karena reproduksi semacam itu menunjukkan proses biologi yang bertujuan untuk melahirkan individu baru yang sama dengan individu  yang melahirkan.

Adapun reproduksi asexual hanya merupakan pergandaan, karena reproduksi
semacam itu terjadi dengan pembagian sesuatu organisme. Sesudah organisme itu terpisah,ia mengalami perkembangan yang akan menjadikannya sama dengan induknya.  Guilliermond dan Mangenot menganggap hal tersebut sebagai kasus pertumbuhan yang istimewa.Contoh yang sangat sederhana dapat dijumpai dalam hal seperti berikut: Satu cabang dari sesuatu tumbuh-tumbuhan dipotong, ditanam ditanah yang cukup mendapat air, cabang itu akan hidup sendiri dengan timbulnya akar-akar baru. Ada  tumbuh-tumbuhan yang mempunyai anggota khusus untuk perkembangan tersebut, adapula yang mengeluarkan anggota baru yang menyesuaikan diri seperti biji-biji (yang merupakan hasil reproduksi seksual).

Reproduksi sexual dari tumbuh-tumbuhan terjadi dengan hubungan antara unsur-unsur jantan dan unsur-unsur betina yang bersatu di dalam tumbuh-tumbuhan itu sendiri atau terpisah di tumbuh-tumbuhan lain.

Surat 20 ayat 53:

Artinya: "Yang telah menjadikan bagimu sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air hujan,maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam."

Pasangan adalah terjemahan dan kata bahasa Zauj (jamaknya Azwaj)yang arti pokoknya  sesuatu dengan sesuatu lainnya menjadi sepasang. Kata tersebut juga dipakai  untuk sepatu, kita mengatakan sepasang sepatu.

Surat 22 ayat 5:

Artinya: "Dan Kami lihat bumi itu kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah."

Surat 31 ayat 10:

Artinya: "Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dari padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik."

Artinya: "Dan menjadikan padanya (bumi) semua buah-buahan berpasang-pasangan."

Kita mengetahui bahwa "buah" adalah hasil proses reproduksi dari tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyaiorganisasi(susunan anggauta)yang lengkap dan   sangat kompleks.Tahap sebelum menjadi buah adalah bunga dengan anggota jantan (etamine)dan betina(ovules).Ovul ini setelah menerima "pollen" menghasilkan buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap-tiap buah mengandung arti  tentang adanya anggota jantan  dan anggota betina.Inilah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut di atas.

Tetapi kita harus ingat bahwa dalam beberapa pohon,buah dapat dihasilkan  oleh bunga yang tidak dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin(fique), orange dan buah anggur. Buah tersebut tidak berasal dari pohon yang mempunyai jenis kelamin.

Selesai reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji,setelah terbukanya  tutup luar (yang mungkin juga terpadat dalam biji).Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah.Makanan itu perlu untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya,yaitu untuk berkembang dan  menghasilkan individu baru.

Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini.

Surat 6 ayat 95

Artinya: "Sesungguhnya Allah membelah butit tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan."

Qur-an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan,  juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan  batas-batas  yang  tidak ditentukan.

Surat 36 ayat 36:

Artinya: "Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui."

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk didalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling  besar,  baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang  dijelaskan  dalam ayat itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Integrasi Tafsir Alquran Dengan Sains
Ditulis oleh Rudi Wibowo
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tugasdancatatanku.blogspot.com/2012/08/integrasi-tafsir-alquran-dengan-sains.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of TUGAS DAN CATATANKU.